Banyak pekerja muda ingin melanjutkan studi S2, tetapi terbentur biaya. Padahal, ada banyak beasiswa S2 yang memang dirancang untuk profesional: baik dalam negeri maupun luar negeri. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa kuliah lagi tanpa harus menabung belasan tahun dulu.
Beasiswa S2 Dalam Negeri untuk Profesional
Beberapa skema beasiswa S2 di dalam negeri biasanya menyasar:
-
Guru dan dosen
-
ASN dan pegawai lembaga negara
-
Karyawan perusahaan tertentu
-
Aktivis atau pegiat sosial situs deposit 5k
Bentuknya bisa berupa: pembebasan SPP, biaya tesis, hingga uang hidup bulanan. Banyak kampus juga punya beasiswa internal bagi mahasiswa S2 berprestasi atau yang terlibat riset dosen.
Beasiswa S2 Luar Negeri
Beasiswa luar negeri umumnya menyasar profesional yang sudah punya:
-
Pengalaman kerja minimal 2 tahun
-
Rekam jejak di bidang tertentu (pendidikan, ekonomi, hukum, kesehatan, dll.)
-
Kemampuan bahasa asing (IELTS/TOEFL)
Mereka mencari kandidat yang bukan cuma ingin “kuliah”, tetapi juga punya visi kontribusi setelah lulus.
Menyeimbangkan Kerja dan Persiapan Beasiswa
Bagi pekerja, tantangan utama adalah waktu. Beberapa tips:
-
Sisihkan 1–2 jam per hari untuk:
-
Belajar bahasa Inggris
-
Menulis draft esai
-
Mencari info beasiswa
-
-
Libatkan atasan:
-
Minta surat rekomendasi
-
Diskusikan rencana studi (siapa tahu bisa disupport kantor)
-
-
Manfaatkan weekend untuk:
-
Mengikuti webinar beasiswa
-
Mengutak-atik CV dan portofolio
-
Kenapa Profesional Punya Peluang Besar?
Banyak penyedia beasiswa justru mencari:
-
Orang yang sudah terjun di lapangan
-
Punya dampak nyata di komunitas atau tempat kerja
-
Punya rencana karier yang jelas setelah S2
Jadi, pengalaman kerjamu bukan penghambat, tapi justru nilai jual utama.
Penutup
Kuliah S2 dengan beasiswa bukan mimpi yang harus ditunda sampai “nanti-nanti”. Dengan persiapan bahasa, CV, dan esai yang matang, kamu bisa memanfaatkan pengalaman kerja sebagai amunisi utama untuk melamar beasiswa.